BERBICARA
A. Pengertian Berbicara
Berbicara
merupakan kemampuan mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan,
serta menyampaikan gagasan dan perasaan secara lisan kepada orang lain.
Pembicara yang dapat mengungkapkan ide pikirannya dalam bentuk pembicaraan yang
baik, maka maksud yang ingin disampaikan pembicara akan tercapai. Hal serupa
disampaikan oleh Tarigan (1990:15) “berbicara adalah kemampuan mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta
menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan.”
Kegiatan berbicara
merupakan kegiatan yang kompleks dan berbeda dengan tiga keterampilan lainnya,
yaitu menyimak, membaca, dan menulis. Hal ini disebabkan selama kegiatan
berbicara tidak hanya mengekspresikan, mengungkapkan ide, kepada orang lain,
tetapi juga memafaatkan semua otot dalam jaringan tubuh untuk menunjang tujuan
dan maksud berbicara. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (dalam Heryana, 2008:14) bahwa
berbicara merupakan sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan yang kelihatan
yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan
gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Lebih jauh lagi, berbicara
merupakan suatu bentuk prilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis,
neurologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial. Berbicara
adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pendengar atau penyimak
(Heryana, 2008:14).
B. Konsep
Dasar Berbicara
Kemampuan
berbicara menyatakan maksud dan perasaan secara lisan, sudah dimilki siswa
sebelum mereka memasuki sekolah. Taraf kemampuan berbicara siswa bervariasi
mulai taraf baik atau lancar, sedang, gagap atau kurang. Ada siswa yang lancar
menyatakan keinginan, rasa senang, sedih, sakit, dan letih. Namun, ada beberapa
siswa yang belum mampu menyatakan dirinya secara efesien karena takut berdiri
di hadapan teman sekelasnya.
Logan (dalam
Tarigan, 1997:40) menyatakan konsep dasar berbicara sebagai sarana komunikasi
mencakup delapan
hal, yaitu:
1.
berbicara
dan menyimak adalah dua kegitan resiprokal,
2.
berbicara
adalah proses individu berkomunikasi,
3.
berbicara
adalah ekspresi kreatif,
4.
berbicara
adalah tingkah laku yang dipelajari,
5.
berbicara
dipengaruhi kekayaan pengalaman,
6.
berbicara
sarana memperluas cakrawala,
7.
kemampuan
linguistik dan lingkungan berkaitan erat,
8.
berbicara
adalah pancaran pribadi.
C. Tujuan
Berbicara
Secara umum tujuan
berbicara adalah berkomunikasi. Namun, setiap orang yang berbicara memiliki
tujuan berbicara yang berbeda-beda. Tarigan (1990:16) menyatakan bahwa pada
dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu:
1. memberitahukan,
melaporkan,
2. manjamu,
menghibur, dan,
3. membujuk,
mengajak, mendesak, meyakinkan.
Sesuai dengan
pendapat di atas, Tarigan (1997:37) mengemukakan tujuan berbicara dibedakan
atas lima golongan, yakni:
1.
menghibur,
2.
menginformasikan,
3.
menstimulasi,
4.
meyakinkan,
dan,
5.
menggerakkan.
A.
Tujuan
Berbicara
Secara umum tujuan
berbicara adalah berkomunikasi. Namun, setiap orang yang berbicara memiliki
tujuan berbicara yang berbeda-beda. Tarigan (1990:16) menyatakan bahwa pada
dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu:
1. memberitahukan,
melaporkan,
2. manjamu,
menghibur, dan,
3. membujuk,
mengajak, mendesak, meyakinkan.
Sesuai dengan
pendapat di atas, Tarigan (1997:37) mengemukakan tujuan berbicara dibedakan
atas lima golongan, yakni:
1.
menghibur,
2.
menginformasikan,
3.
menstimulasi,
4.
meyakinkan,
dan,
5.
menggerakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar