Sabtu, 18 Mei 2013

PEMBELAJARAN: BERBICARA

   

BERBICARA
 
A. Pengertian Berbicara
Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan gagasan dan perasaan secara lisan kepada orang lain. Pembicara yang dapat mengungkapkan ide pikirannya dalam bentuk pembicaraan yang baik, maka maksud yang ingin disampaikan pembicara akan tercapai. Hal serupa disampaikan oleh Tarigan (1990:15) “berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.”
Kegiatan berbicara merupakan kegiatan yang kompleks dan berbeda dengan tiga keterampilan lainnya, yaitu menyimak, membaca, dan menulis. Hal ini disebabkan selama kegiatan berbicara tidak hanya mengekspresikan, mengungkapkan ide, kepada orang lain, tetapi juga memafaatkan semua otot dalam jaringan tubuh untuk menunjang tujuan dan maksud berbicara. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (dalam Heryana, 2008:14) bahwa berbicara merupakan sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan yang kelihatan yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Lebih jauh lagi, berbicara merupakan suatu bentuk prilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pendengar atau penyimak (Heryana, 2008:14).

B. Konsep Dasar Berbicara
Kemampuan berbicara menyatakan maksud dan perasaan secara lisan, sudah dimilki siswa sebelum mereka memasuki sekolah. Taraf kemampuan berbicara siswa bervariasi mulai taraf baik atau lancar, sedang, gagap atau kurang. Ada siswa yang lancar menyatakan keinginan, rasa senang, sedih, sakit, dan letih. Namun, ada beberapa siswa yang belum mampu menyatakan dirinya secara efesien karena takut berdiri di hadapan teman sekelasnya.
Logan (dalam Tarigan, 1997:40) menyatakan konsep dasar berbicara sebagai sarana komunikasi mencakup delapan hal, yaitu:
1.        berbicara dan menyimak adalah dua kegitan resiprokal,
2.        berbicara adalah proses individu berkomunikasi,
3.        berbicara adalah ekspresi kreatif,
4.        berbicara adalah tingkah laku yang dipelajari,
5.        berbicara dipengaruhi kekayaan pengalaman,
6.        berbicara sarana memperluas cakrawala,
7.        kemampuan linguistik dan lingkungan berkaitan erat,
8.        berbicara adalah pancaran pribadi.
C. Tujuan Berbicara
Secara umum tujuan berbicara adalah berkomunikasi. Namun, setiap orang yang berbicara memiliki tujuan berbicara yang berbeda-beda. Tarigan (1990:16) menyatakan bahwa pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu:
1.      memberitahukan, melaporkan,
2.      manjamu, menghibur, dan,
3.      membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan.
Sesuai dengan pendapat di atas, Tarigan (1997:37) mengemukakan tujuan berbicara dibedakan atas lima golongan, yakni:
1.         menghibur,
2.         menginformasikan,
3.         menstimulasi,
4.         meyakinkan, dan,
5.         menggerakkan.

A.    Tujuan Berbicara
Secara umum tujuan berbicara adalah berkomunikasi. Namun, setiap orang yang berbicara memiliki tujuan berbicara yang berbeda-beda. Tarigan (1990:16) menyatakan bahwa pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu:
1.      memberitahukan, melaporkan,
2.      manjamu, menghibur, dan,
3.      membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan.
Sesuai dengan pendapat di atas, Tarigan (1997:37) mengemukakan tujuan berbicara dibedakan atas lima golongan, yakni:
1.         menghibur,
2.         menginformasikan,
3.         menstimulasi,
4.         meyakinkan, dan,
5.         menggerakkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar