Romantika Logika
Aku
percaya Tuhan adalah sutradara paling hebat, termasuk dalam hal ciptaan-Nya.
Seperti kita manusia. Laki-laki dan wanita. Tuhan tidak pernah salah
menciptakan kita yang berbeda meskipun ada di antara kita yang memaksakan
berbeda dari kita, namun bijaksananya dia juga ciptaanNya.
Kita,
laki-laki dan wanita, termasuk dia yang berbeda. Sama-sama Tuhan anugerahi
skenario yang indah meski kadang kita yang tak menyadarinya mudah dalam hal air
mata. Laki-laki dengan logikanya dan wanita dengan perasaannya. Entahlah dia
yang berbeda ataukah memiliki satu di ataranya atau bahkan keduanya.
Sudah.
Kita fokus saja pada kita, supaya tak ada lagi kesan aneh tentang dia yang
berbeda. Biar fokus berbeda hanya untuk kita. berdua saja. Kita yang berbeda
karena logika dan perasaan. Bicara logika, tak akan jauh dari otak, ya otak,
laki-laki dilebihkan dalam hal otak, bukan otak yang dimaksudkan kepintaran.
Tapi otak karena pemikirannya cara berpikirnya mengandalkan akal, berpikir yang
msuk akal. Dan berbeda dengan wanita, dia adalah dewa perasa, yang perasaan
atau hatinya bakal terlibat lebih dominan ketimbang logikanya. Masalah bisa
jadi lebih ribet dari sebelumnya. Perbedaannya tampak ketika menanggapi
masalah. Laki-laki lebih memilih berkata “oh,,,pantaslah” sedangkan wanita
pasti dan pasti bakal bilang “masa’k sih??”
Ya…perbedaaan
itu paling dasar, pandangan beberapa orang juga yang setuju dengan pandangan
itu. Namun, perbedaan tidak harus dijadikan
masalah, toh ada juga yang bilang “beda itu indah” beda itu bakal mengajari
kita banyak hal, beda itu membuat kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan
lebih matang.
Laki-laki
dengan logikanya dan wanita dengan perasaannya. Mungkinkah bisa keduanya. Tuhan
punya tujuan membedakannya. Sederhanannya ya untuk saling melengkapi. Tidak
akan terjadi perang logika atau perang perasaan dalam hubungan adam hawa.
Keduaannya akan saling mengimbangi (halahhh). Lanjut lagi tentang keduannya,
laki-laki dengan logikannya juga tidak menutup kemungkinan mengunakan
perasnaannya, ya ketika jatuh cinta laki-laki juga pakai hati. Wanita dengan
perasaannya, bisa jadi juga bakal memakai logikanya hanya saja dalam kadar yang
sangat kecil.
Laki-laki
ketika merasakan luka berarti logikannya sudah tak sampai untuk memilahnya,
hingga masalah yang tengah dihadapi menyentuh bagian terdalam (hati) paling
dalam, lebih dalam dari wanita. Sedangkan wanita, menangis itu seperti hal
biasa, kuota air matanya diciptakan lebih banyak di bading makhluk lainnya. Dan
ketika wanita sudah mengggunakan logikannya, itu sudah dipastikan dia sedang
luka. Dan hal paling buruk bisa saja terjadi.
Semoga
ini bukan usaha perbandingan, hanya pembenaran. Karena ketika keduanya dalam
takaran seimbang, saling mengisi dan melengkapi. Maka seperti itulah ROMANTIKA LOGIKA tercipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar