Rabu, 20 Maret 2013

Romantika Logika 1


Romantika Logika
Aku percaya Tuhan adalah sutradara paling hebat, termasuk dalam hal ciptaan-Nya. Seperti kita manusia. Laki-laki dan wanita. Tuhan tidak pernah salah menciptakan kita yang berbeda meskipun ada di antara kita yang memaksakan berbeda dari kita, namun bijaksananya dia juga ciptaanNya.
Kita, laki-laki dan wanita, termasuk dia yang berbeda. Sama-sama Tuhan anugerahi skenario yang indah meski kadang kita yang tak menyadarinya mudah dalam hal air mata. Laki-laki dengan logikanya dan wanita dengan perasaannya. Entahlah dia yang berbeda ataukah memiliki satu di ataranya atau bahkan keduanya.
Sudah. Kita fokus saja pada kita, supaya tak ada lagi kesan aneh tentang dia yang berbeda. Biar fokus berbeda hanya untuk kita. berdua saja. Kita yang berbeda karena logika dan perasaan. Bicara logika, tak akan jauh dari otak, ya otak, laki-laki dilebihkan dalam hal otak, bukan otak yang dimaksudkan kepintaran. Tapi otak karena pemikirannya cara berpikirnya mengandalkan akal, berpikir yang msuk akal. Dan berbeda dengan wanita, dia adalah dewa perasa, yang perasaan atau hatinya bakal terlibat lebih dominan ketimbang logikanya. Masalah bisa jadi lebih ribet dari sebelumnya. Perbedaannya tampak ketika menanggapi masalah. Laki-laki lebih memilih berkata “oh,,,pantaslah” sedangkan wanita pasti dan pasti bakal bilang “masa’k sih??”
Ya…perbedaaan itu paling dasar, pandangan beberapa orang juga yang setuju dengan pandangan itu.  Namun, perbedaan tidak harus dijadikan masalah, toh ada juga yang bilang “beda itu indah” beda itu bakal mengajari kita banyak hal, beda itu membuat kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan lebih matang.
Laki-laki dengan logikanya dan wanita dengan perasaannya. Mungkinkah bisa keduanya. Tuhan punya tujuan membedakannya. Sederhanannya ya untuk saling melengkapi. Tidak akan terjadi perang logika atau perang perasaan dalam hubungan adam hawa. Keduaannya akan saling mengimbangi (halahhh). Lanjut lagi tentang keduannya, laki-laki dengan logikannya juga tidak menutup kemungkinan mengunakan perasnaannya, ya ketika jatuh cinta laki-laki juga pakai hati. Wanita dengan perasaannya, bisa jadi juga bakal memakai logikanya hanya saja dalam kadar yang sangat kecil.
Laki-laki ketika merasakan luka berarti logikannya sudah tak sampai untuk memilahnya, hingga masalah yang tengah dihadapi menyentuh bagian terdalam (hati) paling dalam, lebih dalam dari wanita. Sedangkan wanita, menangis itu seperti hal biasa, kuota air matanya diciptakan lebih banyak di bading makhluk lainnya. Dan ketika wanita sudah mengggunakan logikannya, itu sudah dipastikan dia sedang luka. Dan hal paling buruk bisa saja terjadi.
Semoga ini bukan usaha perbandingan, hanya pembenaran. Karena ketika keduanya dalam takaran seimbang, saling mengisi dan melengkapi. Maka seperti itulah ROMANTIKA LOGIKA tercipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar